EKSPRESI BUDAYA
Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional yang dilindungi
di dalam RUU Perlindungan dan Pemanfaatan Kekayaan Intelektual
Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional meliputi:
(1) Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional yang dilindungi mencakup unsur budaya yang:
a. disusun, dikembangkan, dipelihara, dan ditransmisikan dalam lingkup tradisi; dan
b. memiliki karakteristik khusus yang terintegrasi dengan identitas budaya masyarakat tertentu yang melestarikannya;
(2) Pengetahuan Tradisional yang dilindungi sebagaimana dimaksud di atas
mencakup kecakapan teknik (know how), keterampilan, inovasi, konsep,
pembelajaran dan praktik kebiasaan lainnya yang membentuk gaya hidup
masyarakat tradisional termasuk di antaranya pengetahuan pertanian,
pengetahuan teknis, pengetahuan ekologis, pengetahuan pengobatan
termasuk obat terkait dan tata cara penyembuhan, serta pengetahuan yang
terkait dengan sumber daya genetik.
(3) Ekspresi Budaya Tradisional yang dilindungi mencakup salah satu atau kombinasi bentuk ekspresi berikut ini:
a. verbal tekstual, baik lisan maupun tulisan, yang berbentuk prosa
maupun puisi, dalam berbagai tema dan kandungan isi pesan, yang dapat
berupa karya susastra ataupun narasi informatif;
b. musik, mencakup antara lain: vokal, instrumental atau kombinasinya;
c. gerak, mencakup antara lain: tarian, beladiri, dan permainan;
d. teater, mencakup antara lain: pertunjukan wayang dan sandiwara rakyat;
e. seni rupa, baik dalam bentuk dua dimensi maupun tiga dimensi yang
terbuat dari berbagai macam bahan seperti kulit, kayu, bambu, logam,
batu, keramik, kertas, tekstil, dan lain-lain atau kombinasinya; dan
f. upacara adat, yang juga mencakup pembuatan alat dan bahan serta penyajiannya.
Di Indonesia sendiri ada banyak sekali
wayang yang terbuat dari berbagai macam bahan dan sampai saat ini masih eksis
ditengah-tengah masyawakat jawa khususnya. Dan berikut ragam atau jenis wayang
:
1.
Wayang Purwa
Wayang Purwa atau juga disebut wayang kulit karena terbuat dari kulit lembu. Wayang kulit dimainkan oleh dalang dibalik kelir, yaitu layar yang terbuat dari kain putih sementara belakangnya disorotkan lampu listrik atau lampu minyak. Sehingga penonton hanya dapat melihat bayangan wayang yang jatuh ke kelir. Secara umum, wayang mengambil cerita dari naskah Mahabharata dan Ramayana. Dalam wayang purwa berdasarkan ukurannya dari yang paling kecil sampai besar dibedakan menjadi Wayang Kaper, Wayang Kidang Kencanan, Wayang Pedalangan, dan Wayang Ageng.
2. Wayang Golek
Wayang Golek adalah wayang yang terbuat dari boneka kayu, kebanyakan berpakian jubah (baju panjang) tanpa digeraikan secara bebas dan terbuat dari kayu yang berbentuk bulat seperti lazimnya boneka. Sumber ceritanya diambil dari sejarah, misalnya cerita Untung Surapati, Batavia, Sultan Agung, dan lain-lain. Wayang golek tidak menggunakan kelir seperti pada wayang kulit. Wayang ini sangat populer di tataran tanah sunda, yaitu Jawa Barat.
3.
Wayang Madya
Wayang Madya adalah wayang yang
diciptakan oleh K.G, Mangkunegara IV pada abad 18. Wayang ini merupakan perpaduan dari Wayang Purwa dengan Wayang Gedog.Sumber ceritanya diambil
dari cerita pandawa setelah perang Bharatayuda, misalnya Prabu Parikesit. Sekarang ini Wayang Madya jarang ditampilkan karena masyarakat sendiri telah mendarah daging pada Wayang Purwa (kulit)
4.
Wayang Klitik
Wayang Klitik adalah wayang yang terbuat
dari kayu. Berbeda dengan wayang golek yang mirip dengan boneka, wayang klitik
berbentuk pipih seperti wayang kulit. Carita yang ditampilkan pada pagelaran
wayang klitik diambil dari siklus cerita Panji dan Damarwulan. Wayang Klitik tidak ditancapkan pada pelepah pisang, melainkan menggunakan kayu yang sudah diberikan lubang-lubang.
5.
Wayang Gedog

6.
Wayang Beber
Wayang beber adalah wayang berbentuk
lembaran-lembaran (beberan) yang terbuat dari kain atau kulit lembu, dan
dibentuk menjadi tokoh-tokoh wayang. Tiap beberan merupakan satu adegan cerita.
Jika tidak dimainkan, wayang bisa digulung. Wayang ini dibuat pada zaman kerajaan Majapahit. Namun, konon para Wali Songo memodifikasi wayang ini yang digunakan untuk menyebarkan agama islam dengan diubah menjadi wayang kulit, hal ini dikarenakan dalam ajawan islam mengharamkan bentuk gambar dan patung.
7. Wayang Suluh
Pementasan wayang ini tergolong wayang
modern, karena biasanya untuk penerangan masyarakat. Wayang ini terbuat dari
kulit yang diberi pakaian lengkap lazimnya manusia. Semetara ceritanya diambil
dari kisah perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah. Wayang ini diciptakan oleh seorang budayawan asal Surakarta R. M Sutarto Harjowahono pada taun 1920
8. Wayang Orang
Wayang Orang adalah cerita wayang purwa
yang dipentaskan langsung oleh orang atau manusia dengan busana seperti wayang. Sumbernya
pun sama dengan wayang purwa. Wayang orang diciptakan oleh Sultan Hamangkurat I
pada tahun 1731. Di Jawa pagelaran ini disebut dengan Wayang Wong (Orang). Dalam pertunjukan Wayang Orang, fungsi dalang yang merupakan sutradara tidak seluas seperti Wayang Kulit, dalang hanya bertindak sebagai perpindahan adegan.
PENGERTIAN EKONOMI KREATIF
- Konsep Ekonomi Kreatif merupakan sebuah konsep ekonomi di era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan stock of knowledge dari Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya.
- Kementerian Perdagangan Indonesia menyatakan bahwa Industri kreatif adalah industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.
-
Departemen Perdagangan Republik Indonesia (2008) merumuskan ekonomi
kreatif sebagai upaya pembangunan ekonomi secara berkelanjutan melalui
kreativitas dengan iklim perekonomian yang berdaya saing dan memiliki
cadangan sumber daya yang terbarukan.
Berikut adalah 15 Jenis-Jenis Ekonomi Kreatif:#1. Periklanan (advertising)
#2. Arsitektur
#3. Pasar Barang Seni
#4. Kerajinan (craft)
#5. Desain
#6. Fesyen (fashion)
#7. Video, Film dan Fotografi
#8. Permainan Interaktif (game)
#9. Musik:
#10. Seni Pertunjukan (showbiz)
#11. Penerbitan dan Percetakan
#12. Layanan Komputer dan Piranti Lunak (software)
#13. Televisi & Radio (broadcasting)
#14. Riset dan Pengembangan (R&D)
#15. Kuliner
PERTUJUKAN KERAJINAN WAYANG KULIT
A. Artis Atau Pemain Dalam Pertunjukan Wayang Kulit Purwa.1. Dalang yaitu orang yang memainkan wayang. Dalang bertugas sebagai pemimpin pertunjukan. Dalang-dalang yang terekenal antara lain. Alm. Ki Nartosabdo, Ki Anom Surata, Ki Manteb Sudarsono, Ki Entus Susmana, Ki Purba Asmara, Alm Ki Hadi Sugita, Alm Ki Timbul Hadiprayitna, Ki Gina Purwacarita dan masih banyak yang lainnya.
2. Pengrawit/ Wiyaga/ Wirapradangga yaitu orang yang memainkan gamelan, guna mengiringi pertunjukan wayang.
3. Sinden/ Swarawati yaitu orang yang bertugas seperti penyanyi.
4. Penyanyi yaitu orang yang menyanyi lagu-lagu modern. Ini termasuk tambahan atau bintang tamu tidak fungsi pokok.
5. Pelawak yaitu orang yang melucu dalam pertunjukan wayang, pelawak juga termasuk tambahan dalam pertunjukan wayang.B. Peralatan Dalam Pertunjukan Wayang Kulit Purwa.1. Wayang yaitu boneka yang dimainkan dalang.2. Kotak yaitu tempat menaruh wayang yang berbentuk kotak dan terbuat dari kayu, juga digunakan oleh dalang untuk dodogan yang berfungsi memberi aba-aba pada pengiring dan menggambarkan suasana adegan.3. Keprak yaitu lempengan besi atau prunggu yang diletakan di kotak wayang dan dibunyikan oleh dalang berfungsi sebagai pengisi suasana dan pemberi aba-aba.4. Cempala yaitu alat untuk membunyikan keprak. Untuk cempala yang dijepit dengan jempol kaki berbahan besi, sedang yang dipegang tangan berbahan kayu.5. Gawang kelir yaitu kain putih dengan lis warna hitam atau merah yang dibentang pada gawang, berfungsi untuk tempat memainkan wayang.6. Debog yaitu batang pisang yang ditata dibagian gawang kelir berfungsi untuk menancapkan wayang.7. Blencong yaitu lampu untuk menerangi gawang kelir. Dahulu lampu terbuat dari tembaga berbahan bakar sumbu dan minyak kelapa.8. Simpingan yaitu wayang-wayang yang ditata rapi dikanan kiri gawang kelir.9. Gamelan yaitu alat musik jawa yang berlaras pelog dan slendro berfungsi untuk mengiringi pertunjukan wayang.10. Panggung yaitu tempat yang agak tinggi terbuat dari papan untuk menaruh peralatan wayang dan gamelan. Panggung bukan kebutuhan yang pokok karena pada hakekatnya pertunjukan bisa dilakukan dimana saja asalkan tempatnya cukup dan nyaman contoh di hotel, studio, pendapa dan sebagainya.11. Soundsistem yaitu peralatan elektronik untuk mengeraskan suara dalang dan gamelan. Sounsistem bukan kebutuhan pokok karena kalau tanpa soundsistempun bisa berjalan cuma dengan volume yang kecil
1. Kebutuhan Pasar Produk Kerajinan
2. Menganalisis Peluang Usaha Produk Kerajinan
Analisis
SWOT digunakan untuk mengetahui langkah-langkah yang perlu dilakukan
dalam pengembangan usaha produk kerajinan sebagai alat penyusun
strategi. Analisis SWOT didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan dan peluang tetapi secara bersamaan dapat menimbulkan kelemahan
dan ancaman. Analisis SWOT dapat menentukan strategi pengembangan usaha
produk kerajinan dalam jangka panjang sehingga arah tujuan dapat
dicapai dengan jelas dan dapat dilakukan pengambilan keputusan secara
cepat.
Indonesia sangat kaya baik dari kekayaan alam maupun budayanya.
Komoditas produk negara Indonesia banyak dikenal di mancanegara.
Misalnya, furnitur dan kerajinan. Ada banyak pengusaha asal Indonesia
yang menggantungkan hidupnya dari usaha furnitur dan kerajinan tersebut,
baik yang sifatnya lokal maupun yang sudah go internasional. Apalagi di
daerah sekitar lokasi pariwisata sudah bisa dipastikan banyak warga
Indonesia yang berjualan produk kerajinan. Indonesia memiliki banyak
tempat wisata dan menjadi prospek bisnis kerajinan yang sangat baik.
Produk kerajinan sangat banyak manfaatnya. Ada yang digunakan untuk
keperluan rumah tangga. Ada juga yang hanya sekadar untuk hiasan.
Bahkan, terkadang menjadi cindera mata hingga menjadi barang yang
memiliki prestise yang tinggi bagi pemiliknya.
2. Menganalisis Peluang Usaha Produk Kerajinan
Menganalisis peluang usaha pada produk kerajinan dimaksudkan untuk
menemukan peluang dan potensi usaha produk kerajinan yang dapat
dimanfaatkan, serta untuk mengetahui besarnya potensi usaha yang
tersedia dan berapa lama usaha dapat bertahan. Ancaman dan peluang
selalu menyertai suatu usaha sehingga penting untuk melihat dan memantau
perubahan lingkungan dan kemampuan adaptasi dari suatu usaha agar dapat
tumbuh dan bertahan dalam persaingan.
Pemetaan potensi usaha produk kerajinan dapat didasarkan pada ciri khas
kerajinan dari setiap daerah. Pemetaan potensi menjadi sangat penting
untuk mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi daerah. Terdapat
beberapa cara atau metode dalam melakukan pemetaan potensi usaha produk
kerajinan, baik secara kuantitaif maupun kualitatif.
Analisis SWOT adalah suatu kajian terhadap lingkungan internal dan
eksternal perusahaan. Analisis SWOT pada usaha produk kerajinan
didasarkan pada asumsi bahwa strategi yang efektif adalah dengan
memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), serta
meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats). Analisis ini
didahului oleh proses identifikasi faktor eksternal dan internal. Untuk
menentukan strategi yang terbaik, dilakukan pembobotan terhadap tiap
unsur SWOT berdasarkan tingkat kepentingan.

Analisis SWOT dilakukan dengan mewawancarai pengusaha kerajinan dengan
menggunakan kuisioner. Hal-hal yang perlu diwawancarai seperti aspek
sosial, ekonomi, dan teknik produksi kerajinan untuk mengidentifikasi
faktor internal dan eksternal yang memengaruhi keberhasilan usaha produk
kerajinan.
Secara rinci ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam
menganalisis peluang usaha produk kerajinan, yaitu sebagai berikut
a. Penetapan Kelayakan Usaha Produk Kerajinan
1) Analisis Kelayakan Teknis
2) Analisis Peluang Pasar
3) Menentukan Jumlah Pembelian Potensial dalam Tiap-Tiap Segmen Pasar
4) Sumber Informasi Pasar
5) Uji Coba Pasar
6) Studi Kelayakan Pasar
Walaupun studi kelayakan pasar bagi usaha baru cenderung memakan waktu yang banyak dan
b. Analisis Kelayakan Finansial
1) Penentuan kebutuhan finansial total dengan dana
2) Penentuan sumber daya finansial yang tersedia
c. Analisis Persaingan
Menemukan jawaban tentang apakah peluang usaha produk kerajinan dapat
dijual, berapa biaya yang dikeluarkan serta mampukah produk kerajinan
tersebut menghasilkan laba. Pada tahap analisis kelayakan usaha produk
kerajinan iniada beberapa langkah yang harus dilakukan yaitu sebagai
berikut.
Sebelum peluang usaha baru diimplementasikan, dilihat dari aspek teknis
perlu dilakukan analisis. Dalam melaksanakan analisis kelayakan teknis,
perlu diperhatikan berbagai macam teknis pembuatan karya kerajinan
seperti yang telah kamu pelajari pada materi terdahulu.
2) Analisis Peluang Pasar
Seorang wirausahawan yang akan membuka usaha baru selalu membutuhkan
informasi tentang pasar karena tujuan dari pemasaran adalah untuk
memenuhi permintaan pelanggan. Oleh karena itu, diperlukan riset pasar
untuk menemukan pasar yang menguntungkan, memilih produk kerajinan yang
dapat dijual, menerapkan teknik pemasaran yang baik dan merencanakan
sasaran pelanggan. Tujuan riset pasar adalah mengumpulkan informasi
untuk pengambilan keputusan tentang usaha kerajinan yang akan dibuka.
3) Menentukan Jumlah Pembelian Potensial dalam Tiap-Tiap Segmen Pasar
Langkah ketiga ini terkait dengan perkiraan konsumen potensial dari
produk kerajinan baru oleh tiap-tiap segmen pasar pada periode sekarang
dan yang akan datang. Salah satu cara untuk mendapatkan informasi ini
adalah dengan memilih agen untuk menguji pasar.
4) Sumber Informasi Pasar
Adalah informasi untuk mengevaluasi peluang pasarmasa sekarang dan yang
akan datang dari usaha produk kerajinan. Dua pendekatan untuk memperoleh
data tentang informasi tersebut adalah mengadakan penelitian secara
spesifik yang dirancang untuk mengumpulkan informasi yang dinamakan
dengan data primer, dan menemukan data-data relevan yang berasal dari
lembaga seperti biro pusat stastistik, kantor dinas pariwisata dan
perindustrian, maupun biro penelitian yang disebut dengan data sekunder.
5) Uji Coba Pasar
Uji coba pasar cenderung menjadi teknik riset yang utama untuk
mengurangi risiko yang ada pada usaha produk kerajinan baru dan menilai
keberhasilannya. Metode yang digunakan dalam uji coba pasar adalah
pameran perdagangan, menjual pada sejumlah konsumen terbatas, dan
menggunakan uji coba pasar di mana penerimaan calon pembeli bisa diamati
dan dianalisis lebih dekat. Uji coba pasar juga memberikan kemungkinan
paluang dalam pemasaran, distribusi, dan pelayanan.
6) Studi Kelayakan Pasar
Walaupun studi kelayakan pasar bagi usaha baru cenderung memakan waktu yang banyak dan
merupakan tugas yang rumit, tetapi wirausaha baru perlu untuk
melakukannya. Studi kelayakan pasar akan dapat mengurangi risiko
kerugian dan kegagalan usaha produk kerajinan.
b. Analisis Kelayakan Finansial
Analisis kelayakan finansial adalah landasan untuk menentukan sumber
daya finansial yang diperlukan untuk tingkat kegiatan tertentu dan laba
yang bisa diharapkan. Kebutuhan finansial dan pengembalian (return) bisa
sangat berbeda bergantung pada pemilihan alternatif yang ada bagi usaha
baru. Ada dua langkah dasar untuk pemilihan alternatif dalam analisis
kelayakan finansial, yaitu sebagai berikut.
1) Penentuan kebutuhan finansial total dengan dana
yang diperlukan untuk operasional Kebutuhan finansial hendaknya diproyeksikan tiap bulan
atau bahkan mingguan sekurang-kurangnya untuk operasi tahun pertama
dari usaha produk kerajinan baru. Selanjutnya, diperlukan juga proyeksi
kebutuhan keuangan untuk tiga sampai lima tahun yang akan datang.
2) Penentuan sumber daya finansial yang tersedia
Langkah kedua dalam analisis kelayakan finansial ini adalah proyeksi
sumber daya finansial yang tersedia dan dana-dana yang akan dihasilkan
dalam operasi perusahaan. Dalam menentukan sumber daya finansial
potensial yang tersedia, harus dibedakan sumber finansial jangka pendek,
menengah, dan jangka panjang.
c. Analisis Persaingan
Semua usaha produk kerajinan akan menghadapi persaingan baik persaingan
langsung, yaitu dari produk kerajinan yang sejenis maupun persaingan
produk perusahaan kerajinan lain pada pasar yang sama. Analisis
persaingan ini sangat penting untuk pengembangan dan keberlanjutan usaha
produk kerajinan.
3. Peluang Usaha Produk Kerajinan
Ada banyak cara bagi wirausaha kerajinan untuk mengembangkan ide peluang
usahanya, di antaranya adalah memberikan kebebasan dan dorongan
kreativitas kepada para perajin atau karyawannya. Pengembangan ide harus
dilakukan secara terus - menerus agar wirausahawan dapat memenangkan
persaingan. Beberapa macam ide yang perlu dikembangkan, antara lain
sebagai berikut.
- Ide dalam pembuatan produk kerajinan yang diminati konsumen.
- Ide dalam pembuatan produk kerajinan yang dapat memenangkan persaingan.
- Ide dalam pembuatan dan pendayagunaan sumber-sumber produk kerajinan.
- Ide yang dapat mencegah kebosanan konsumen di dalam penggunaan produk kerajinan.
- Ide dalam pembuatan desain, model, corak, dan warna produk kerajinan yang disenangi konsumen.
Setelah mengidentifikasi peluang usaha, seorang wirausaha kerajinan
memilih jenis usaha produk kerajinan. Proses pemilihan ini melalui
tahapan analisis yang cermat. Untuk itu diperlukan pertimbangan yang
matang. Tahap ini biasanya disebut evaluasi dengan kriteria yang telah
dikembangkan sesuai kebutuhan. Faktor-faktor yang menjadi dasar
pertimbangan evaluasi adalah sebagai berikut.
- Faktor keuntungan. Jika setelah diperhitungkan ternyata tidak memberi keuntungan memadai, sebaiknya pilihan bersangkutan dibatalkan.
- Faktor penguasaan teknis, Cara pembuatan produk kerajinan perlu dikuasai atau dipelajari dengan baik oleh para karyawan/perajin.
- Faktor pemasaran. Harus diteliti kemungkinan pemasaran dan prospek pemasarannya di waktu mendatang.
- Faktor bahan baku. Bahan baku merupakan faktor penting yang ikut menentukan tingkat harga pokok dan kelancaran proses produk usaha kerajinan.
- Faktor tenaga kerja. Hal yang perlu dipertimbangkan adalah tersedianya tenaga kerja yang murah dan kemungkinan untuk memenuhinya, baik jumlah, keahlian, maupun jasa.
- Faktor modal. Perlu dipertimbangkan kesesuaian antara modal yang disediakan dan kebutuhan jenis usaha kerajinan yang dibutuhkan.
- Faktor risiko. Tingkat risiko yang akan ditanggung perlu dipertimbangkan dengan besarnya keuntungan yang akan diperoleh.
- Faktor persaingan. Perlu dipelajari situasi yang akan terjadi dan disesuaikan dengan kemampuan menghadapinya dalam hal modal maupun pemasarannya.
- Faktor fasilitas dan kemudahan. Fasilitas yang dibutuhkan untuk operasi usaha kerajinan dan kemudahan penyediaannya menjadi pertimbangan, kemudahan yang mungkin dapat diperoleh dari pemerintah seperti pajak.
- Faktor manajemen.Pertimbangan penting lainnya adalah produk pengelolaannya yang paling sesuai dan bagaimana kemampuan pengusaha untuk mengelolanya. Hal ini sering diabaikan dalam mendirikan perusahaan kecil. Faktor lain yang perlu menjadi pertimbangan adalah peraturan pemerintah, perizinan, pertimbangan etis, lingkungan, dan sebagainya.
Casinos that provide online games for real money – DrmCd
BalasHapusIn fact, casino sites for real money 진주 출장샵 — in fact, casinos are a great way to make money from 오산 출장안마 online gambling 서산 출장마사지 and to give 공주 출장안마 yourself a chance 문경 출장마사지 to win.